Dalam film kartun, kita sering lihat adegan dimana tokohnya oleh
suatu sebab jatuh ke tanah dan kemudian menembusnya hingga mencapai
belahan bumi lainnya yang berlawanan arah. Hal tersebut dalam ilmu
geografi disebut dengan antipode.
Antipode adalah dua tempat yang terletak di belahan bumi yang
berlawanan. Dua titik yang antipodal dari satu tempat ke tempat lain
terhubung oleh garis lurus yang melewati garis tengah bumi.
Untuk bisa mencapai tempat terjauh di bumi dari satu lokasi tepat
berada di balik bumi di bawah posisi kaki seseorang yang berdiri di
lokasi tersebut, seseorang harus melewati lautan, kota, rimba belantara
sejauh 20 ribu km selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun agar bisa
mencapai tempat yang berada di belahan bumi berlawanan tersebut.
Tetapi, dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, secara teori,
perjalanan super jauh tersebut bisa dipersingkat dan bisa mengirit 7.500
km. Caranya adalah dengan menggali sebuah lubang menembus bumi lurus ke
sisi sebaliknya, yang jaraknya sekitar 12.500 km. Secara teori pula,
kita bisa mencapai sisi lain bumi hanya dengan waktu 38 menit.
Pertanyaannya, mungkinkah kita mengebor tanah hingga menembus inti bumi?
Sepertinya jawaban dari pertanyaan itu sudah jelas. Selain belum
memiliki teknologi yang mendukung, mengebor hingga menembus inti bumi
bisa membunuhmu. Jangankan menembus, mendekati inti bumi saja mustahil
dilakukan, paling tidak untuk sekarang ini. Meski demikian, tentu saja
kita bisa mengebor tanah dengan teknologi sekarang. Tapi sampai sejauh
mana?
Untuk saat ini, lubang terdalam di Bumi
adalah Kola Superdeep yang berlokasi di Rusia. Pengeborannya dimulai
pada 1970-an dan selesai sekitar 20 tahun kemudian ketika tim mencapai
kedalaman 40.230 kaki (12.262 meter). Itu sekitar 7,5 mil atau hanya
lebih dari 12 km. Jika dibandingkan diameter Bumi, itu hanya sampai di
kulit arinya.
Kenapa tidak dilanjutkan lebih dalam lagi mengebornya? Alasannya
adalah kita semakin mendekati inti bumi, dimana suhunya semakin naik. Inti
bumi berisi logam cair yang mencapai suhu melebihi 9700 derajat
Fahrenhei (5400 derajat Celsius). Dan pada kedalaman hanya 7,5 mil, tim
sudah mendapat suhu melebihi 350 derajat Fahrenheit (sekitar 170 derajat
Celsius). Suhu setinggi ini jelas bisa melelehkan tubuhmu tanpa
menggunakan baju pelindung.
Namun, jika entah bagaimana kamu berhasil pergi lebih dalam, kamu masih akan menabrak magma yang berada sekitar 30 mil (48 km) di bawah permukaan planet. Pada saat itu, kamu akan dibakar dengan suhu yang lebih panas lagi, yang baju pemadam kebakaran saja tidak akan mampu menahan panasnya.
Seandainya kamu punya teknologi tabung untuk menahan panas tersebut, kamu masih menemukan masalah lainnya, yaitu tekanan udara. Sama seperti kamu merasakan tekanan ketika berenang jauh ke dalam air, kamu merasakan tekanan ketika kamu memiliki lebih banyak udara di atasmu. Di planet kita, kamu hanya harus turun sekitar 31 mil (50 km) sebelum tekanan dalam tabung menjadi setinggi dasar laut.
Jika kamu berhasil membuat tabung yang memungkinkan manusia untuk melewati magma ini, mengisap semua udara keluar dari tabung, dan mengenakan pakaian angkasawan sehingga kamu bisa napas, masih ada masalah lainya. Singkatnya, sekitar setengah jalan menuju pusat bumi, kamu akan bergerak ke samping sekitar 1.500 mil per jam (2.400 km per jam) lebih cepat dari dinding tabung kamu. Hal ini disebabkan oleh efek “coriolis forces”. Fakta ini jelas sangat buruk bagi kesehatan jangka panjang. Kamu akan terpental, terbentur dan miring dari sisi tabung sampai mati.
Kalaupun kamu berhasil melewati inti bumi dan mencapai sisi lain bumi, karena gravitasi bumi yang dan momentum tubuhmu yang ekstrem, kamu bakal jatuh lagi melalui bumi. Hal ini juga terjadi kembali saat kamu mencapai sisi berlawanan bumi, atau tempat asal kamu melompat ke lubang tadi. Dengan begini, kamu akan terombang bolak-balik secara sinusoidal, dan kamu bakal menjadi manusia yoyo selamanya.
Jadi intinya, untuk saat ini belum ada manusia atau teknologi yang bisa menembus inti bumi, Kalaupun bisa, justru nantinya bakal berakhir tragis.
Namun, jika entah bagaimana kamu berhasil pergi lebih dalam, kamu masih akan menabrak magma yang berada sekitar 30 mil (48 km) di bawah permukaan planet. Pada saat itu, kamu akan dibakar dengan suhu yang lebih panas lagi, yang baju pemadam kebakaran saja tidak akan mampu menahan panasnya.
Seandainya kamu punya teknologi tabung untuk menahan panas tersebut, kamu masih menemukan masalah lainnya, yaitu tekanan udara. Sama seperti kamu merasakan tekanan ketika berenang jauh ke dalam air, kamu merasakan tekanan ketika kamu memiliki lebih banyak udara di atasmu. Di planet kita, kamu hanya harus turun sekitar 31 mil (50 km) sebelum tekanan dalam tabung menjadi setinggi dasar laut.
Jika kamu berhasil membuat tabung yang memungkinkan manusia untuk melewati magma ini, mengisap semua udara keluar dari tabung, dan mengenakan pakaian angkasawan sehingga kamu bisa napas, masih ada masalah lainya. Singkatnya, sekitar setengah jalan menuju pusat bumi, kamu akan bergerak ke samping sekitar 1.500 mil per jam (2.400 km per jam) lebih cepat dari dinding tabung kamu. Hal ini disebabkan oleh efek “coriolis forces”. Fakta ini jelas sangat buruk bagi kesehatan jangka panjang. Kamu akan terpental, terbentur dan miring dari sisi tabung sampai mati.
Kalaupun kamu berhasil melewati inti bumi dan mencapai sisi lain bumi, karena gravitasi bumi yang dan momentum tubuhmu yang ekstrem, kamu bakal jatuh lagi melalui bumi. Hal ini juga terjadi kembali saat kamu mencapai sisi berlawanan bumi, atau tempat asal kamu melompat ke lubang tadi. Dengan begini, kamu akan terombang bolak-balik secara sinusoidal, dan kamu bakal menjadi manusia yoyo selamanya.
Jadi intinya, untuk saat ini belum ada manusia atau teknologi yang bisa menembus inti bumi, Kalaupun bisa, justru nantinya bakal berakhir tragis.
Sumber : https://jadiberita.com/103109/mungkinkah-kita-mengebor-tanah-hingga-menembus-inti-bumi.html
0 komentar:
Posting Komentar